Di Era Globalisasi, teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat dengan berbagai macam penemuan produk unggulan di bidang informasi dan komunikasi. Hal ini berdampak pada kemudahan yang didapatkan oleh masyarakat untuk saling berinteraksi satu sama lain dan mendapatkan informasi. Salah satu penemuan produk unggulan di bidang informasi dan komunikasi adalah smartphone. Smartphone merupakan sejenis handphone yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari handphone biasa, dimana smartphone dapat melakukan pengolahan data, browsing, dan sebagainya sehingga dapat dikategorikan sebagai komputer kecil.
Smartphone atau dalam bahasa
indonesia adalah ponsel pintar merupakan produk di bidang informasi dan
komunikasi yang sangat dicari oleh masyarakat luas, baik itu dari kalangan muda
maupun dari kalangan tua untuk menunjang dan meningkatkan produktivitas kerja
mereka. Hal ini disebabkan karena smartphone bisa
digunakan dimana saja dan dibawa kemana saja, berbeda dengan komputer ataupun
laptop yang ukurannya agak lebih besar.
Keperawatan
merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan
berbentuk pelayanan bio, psiko, sosiokultural dan spiritual yang komprehensif,
baik sehat maupun sakit. Pelayanan/ praktik keperawatan yang berkualitas masih
terus perlu dikembangakan sejalan dengan tuntutan masyarakat yang terus
meningkat terhadap praktik keperawatan. Peningkatan kualitas praktik
keperawatan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan penerapan teori,
konsep keperawatan dalam praktik/ pelayanan, pendidikan keperawatan,
pelaksanaan riset keperawatan, serta perkembangan perpaduan antara teknologi
dengan pemberian asuhan keperawatan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2004 terdapat 5,2 juta
orang menderita penyakit parkinson di dunia dengan angka kematian 2 sampai 5
kali lebih tinggi pada pasien dengan penyakit parkinson. Di Indonesia
diperkirakan jumlah pasien dengan parkinson sekitar 200.000 – 300.000 jiwa
setiap tahunnya.
Penyakit
parkinson berasal dari seorang dokter di inggris yang bernama James Parkinson
yang merupakan penyakit kelainan fungsi otak dengan jumlah penderitanya
meningkat drastis sesuai dengan peningkatan usia. Saat ini belum ditemukan
pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit parkinson. Pengobatan dan perawatan
yang diberikan pada pasien dengan penyakit parkinson adalah untuk memperlambat
perburukan gejala secara bermakna dan membuat kehidupan pasien menjadi lebih
baik. Sehingga pengobatan dan perawatan pada pasien dengan penyakit parkinson
menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan secara keseluruhan.
Upaya yang
dapat dilakukan untuk memenuhi tantangan pengobatan dan perawatan terhadap
penyakit parkinson salah satunya adalah dengan memadukan perkembangan teknologi
informasi dengan pemberian asuhan keperawatan. Salah satu bentuk perpaduan
teknologi informasi dengan asuhan keperawatan adalah penggunaan teknologi smartphone untuk memonitor pasien
dengan penyakit parkinson. Diharapkan dengan adanya penggunaan teknologi ini,
dapat meningkatkan pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dengan penyakit
parkinson.
Penyakit Parkinson
Penyakit
Parkinson merupakan kelainan fungsi pada otak (yang secara patologis ditandai
oleh degenerasi ganglia basalis terutama substansi nigra pars compacta disertai adanya
inklusi sitoplasmik eosinofilik yang disebut Lewy bodies) yang
disebabkan oleh proses degeneratif progresif di sel-sel substansi nigra pars compacta, sehingga menyebabkan
tremor pada waktu istirahat, kekakuan otot dan sendi (rigidity), kelambanan gerak dan
bicara (brdikinesia), dan instabilitas
posisi tegak (postural instability). Secara umum penyakit
parkinson disebabkan oleh penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron di
substansi nigra pars compacta yang disertai dengan
inklusi sitoplasmik eosinofilik yang disebut (Lewy
bodies) dengan penyebab multifaktor yang belum diketahui dengan
pasti. Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada autopsi pasien penyakit
parkinson yang sudah meninggal, penelitian epidemiologis, maupun penelitian
yang dilakukan pada hewan primata yang dibuat menderita penyakit parkinson,
menghasilkan beberapa dugaan etiologi dari penyakit parkinson antara lain: 1)
Faktor geneetik ; 2) Faktor lingkungan (bahan-bahan beracun seperti carbon disulfida, manganese, dan
pelarut hidrkarbon dapat menyebabkan
penyakit parkinso) ; 3) Umur / Proses menua (tidak semua orang tua akan
menderita penyakit parkinson, akan tetapi berdasarkan penelitian epidemiologi
tentang kejadian penyakit parkinson (evidence based)
ditemukan angka kejadian penyakit parkinson pada usia 50 tahun di Amerika 10-12
per 100.000 penduduk, meningkat menjadi 200-250 per 100.000 penduduk pada usia
80 tahun) ; 4) Ras (angka kejadian penyakit parkinson lebih tinggi pada orang
kulit putih dibanding pada orang kulit berwarna) ; 5) Stress emosional (diduga
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit parkinson).
Smartphone
Menurut Brusco
(2010), smartphone merupakan mobile phone yang memiliki fungsi
seperti sistem komputerisasi, pengiriman pesan, akses internet dan memiliki
berbagai aplikasi lainnya sebagai sarana pencarian informasi seperti kesehatan,
olahraga, dan berbagai macam topik. Sedangkan menurut Brouillette, etc (2013) smartphone adalah ponsel khusus,
yang memiliki kemampuan tambahan berupa komputerisasi sehingga dapat
dikembangkan untuk kepentingan perawatan klinis maupun penelitian. Sehinggan
dapat disimpulkan smartphone merupakan
perpaduan antara teknologi mobil phone
dengan Personal Digital Assistant (PDA)
yang memiliki berbagai fungsi dan kemudahan dalam mengakses internet.
Smartphone telah menjadi teknologi
revolusioner yang mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia. Hal ini
disebabkan oleh kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone.
Beberapa kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone kepada
penggunanya adalah bisa digunakan dimana saja, dibawa kemana saja, operation system yang tangguh,
dapat menerima panggilan dan melakukan panggilan, kecepatan proses yang tinggi,
perangkat multimedia yang mutakhir, koneksi internet terbaik dan layar sentuh.
Salah satu
pemanfaatan smartphone dalam bidang kesehatan
terutama keperawatan digunakan untuk membantu dalam pemberian asuhan
keperawatan yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan, asupan makanan,
depresi, stroke, manajemen diabetes, rehabilitasi, dan layanan edukasi pasien.
Selain itu, saat ini smartphone dapat
digunakan untuk memonitoring pasien dengan penyakit parkinson (Mateeth, 2013).
Teknologi Smartphone Dalam Monitoring Penyakit Parkinson
Smarthphone telah menjadi sebuah
perlengkapan komunikasi yang digunakan setiah hari untuk menunjang segala
aktivitas. Salah satu penerapan teknologi smartphone dalam
kesehatan adalah penggunaan untuk monitoring pada pasien dengan penyakit parkinson. Monitoring yang
dilakukan adalah memonitoring dan menilai tremor pasien penyakit parkinson dalam jangka
waktu selama 30 detik. Teknologi smartphone dalam
melakukan monitoring pasien dengan penyakit parkinson terdapat tiga sistem yang saling
bekerjasama satu sama lainnya. Berikut adalah ketiga sistem tersebut: 1) Sepatu
yang telah di tanam sensor ; 2) Bluetoth Low Energy ; 3) Aplikasi smartphone.
Penggunaan
sepatu yang telah ditanam sensor bertujuan untuk memudahkan monitoring dan
nyaman bagi pasien dengan penyakit parkinson. Sensor yang digunakan adalah Force Sensing Resistors (FSR) yang
ditanam di sepatu di tiga titik yang merupakan titik-titik tekanan terbesar
berdasarkan penelitian sebelumnya. Ketiga titik itu berada di daerah tumit,
daerah lateral, dan daerah medial.
Sistem Bluetoth Low Energy (BLE) merupakan
sebuah teknologi baru yang dibuat untuk mentranmisikan paket data yang sangat
kecil pada satu waktu. Dengan adanya BLE ini, akan memudahkan mentranfers data
hasil dari sensor FSR terhadap tremor pasien dengan penyakit parkinson ke smartphone.
Perangkat
lunak yang digunakan terdiri dari dua, yaitu aplikasi yang tertanam di sepatu
dan aplikasi yang ada di smartphone.
Aplikasi yang tertanam di sepatu bertujuan untuk membaca adanya getaran dan
gerakan dari pasien dengan penyakit parkinson disease. Sedangkan aplikasi yang
ada di smartphone terdiri dari aplikasi
untuk penerima kiriman data dari bluetooth dan penggunaan smartphone oleh pengguna.
Mekanisme kerja dari teknologi ini yaitu ketika pengguna
mengaktifkan sistem ini, maka sensor FSR yang telah tertanan di sepatu pasien dengan
penyakit parkinson, akan memonitoring setiap adanya tremeor dari pasien dengan
penyakit parkinson. Hasil dari monitoring ini akan dioalah dan langsung di
transfer menggunakan BLE ke smartphone. Hasil
data kiriman dari FSR melalui BLE yang ada di smartphone
diobservasi dapat setiap 30 detik atau setiap menit (sesuai dengan
kebutuhan) sehingga dapat diketahui berapa kuantitas (jumlah) dan kualitas
tremor yang terjadi pada pasien dengan penyakit parkinson. Pada teknologi ini
dapat diaktifkan sesuai dengan kebutuhan pengguna atau dapat diaktifkan
sepanjang hari (24 jam). Hasil data yang ada di smartphone
dapat langsung dikirim ke pusat data di rumah sakit walaupun pasien
berada di luar rumah sakit (rumah, taman, dan sebagainya) sehingga memudahkan
untuk melakukan dokumentasi kesehatan pada pasien dengan penyakit parkinson.
Implikasi Dalam Keperawatan
Keperawatan
merupakan sebuah profesi di bidang kesehatan yang merupakan garda paling depan
dalam memberikan pelayanan kesehatan, sehingga diharuskan untuk memberikan
pelayanan asuhan keperawatan dengan maksimal kepada pasien. Dengan adanya
teknologi smartphone ini akan membantu
perawat dalam memberikan asuhan keperawatannya kepada pasien dengan penyakit
parkinson. Berikut ini adalah beberapa manfaat/ kelebihan penggunaan teknologi smartphone dalam memonitoring
pasien dengan penyakit parkinson :
1. Perawat
dapat mengetahui/ memonitor/ mengobservasi keadaan tremor pasien sebelum dan
sesudah pasien meminum obat. Dengan mengetahui adanya perubahan tremor sebelum
dan sesudah meminum obat, maka perawat dapat merencankan asuhan keperawatan
selanjutnya yang akan diberikan kepada pasien.
2. Selama
24 jam, perawat dapat mengetahui/ memonitor/ mengobservasi kuantitas dari
tremor, kualitas dari tremor, waktu terjadinya tremor pada pasien dengan
penyakit parkinson, sehingga perawat dapat menentukan pemberian asuhan
keperawatan berikutnya.
3. Dapat
digunakan dimana saja dan kapan saja karena bentuk dari teknologi ini
memudahkan pengguna untuk memakainya.
4. Hasil
dari monitoring dapat langsung dikirim ke pusat data di rumah sakit walaupun
pasien berada di luar rumah sakit sehingga memudahkan untuk melakukan
dokumentasi keperawatan.
5. Adanya
smartphone ini, pasien dan keluarga dapat secara aktif ikut berperan
serta dalam perawatan dan pengobatan pasien.
6. Perawat
dapat memanfaatkan teknologi ini untuk kepentingan riset keperawatan yang
berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan terutama
kepada pasien dengan penyakit parkinson.
Penulis : Handono Fatkhur Rahman
Mahasiswa Magister Keperawatan Peminatan Keperawatan Medikal
Bedah
Universitas Indonesia
Analisis:
Sudah lama teknologi di gunakan untuk kesehatan,
dan akhirnya smarphone bisa juga di gunakan untuk bisa memantau keadaan pasien.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar