Kamis, 02 Januari 2014

Smartphone Dalam Monitoring Pasien Dengan Penyakit Parkinson


Di Era Globalisasi, teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat dengan berbagai macam penemuan produk unggulan di bidang informasi dan komunikasi. Hal ini berdampak pada kemudahan yang didapatkan oleh masyarakat untuk saling berinteraksi satu sama lain dan mendapatkan informasi. Salah satu penemuan produk unggulan di bidang informasi dan komunikasi adalah smartphone. Smartphone merupakan sejenis handphone yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari handphone biasa, dimana smartphone dapat melakukan pengolahan data, browsing, dan sebagainya sehingga dapat dikategorikan sebagai komputer kecil.
Smartphone atau dalam bahasa indonesia adalah ponsel pintar merupakan produk di bidang informasi dan komunikasi yang sangat dicari oleh masyarakat luas, baik itu dari kalangan muda maupun dari kalangan tua untuk menunjang dan meningkatkan produktivitas kerja mereka. Hal ini disebabkan karena smartphone bisa digunakan dimana saja dan dibawa kemana saja, berbeda dengan komputer ataupun laptop yang ukurannya agak lebih besar.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosiokultural dan spiritual yang komprehensif, baik sehat maupun sakit. Pelayanan/ praktik keperawatan yang berkualitas masih terus perlu dikembangakan sejalan dengan tuntutan masyarakat yang terus meningkat terhadap praktik keperawatan. Peningkatan kualitas praktik keperawatan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan penerapan teori, konsep keperawatan dalam praktik/ pelayanan, pendidikan keperawatan, pelaksanaan riset keperawatan, serta perkembangan perpaduan antara teknologi dengan pemberian asuhan keperawatan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2004 terdapat 5,2 juta orang menderita penyakit parkinson di dunia dengan angka kematian 2 sampai 5 kali lebih tinggi pada pasien dengan penyakit parkinson. Di Indonesia diperkirakan jumlah pasien dengan parkinson sekitar 200.000 – 300.000 jiwa setiap tahunnya.
Penyakit parkinson berasal dari seorang dokter di inggris yang bernama James Parkinson yang merupakan penyakit kelainan fungsi otak dengan jumlah penderitanya meningkat drastis sesuai dengan peningkatan usia. Saat ini belum ditemukan pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit parkinson. Pengobatan dan perawatan yang diberikan pada pasien dengan penyakit parkinson adalah untuk memperlambat perburukan gejala secara bermakna dan membuat kehidupan pasien menjadi lebih baik. Sehingga pengobatan dan perawatan pada pasien dengan penyakit parkinson menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan secara keseluruhan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi tantangan pengobatan dan perawatan terhadap penyakit parkinson salah satunya adalah dengan memadukan perkembangan teknologi informasi dengan pemberian asuhan keperawatan. Salah satu bentuk perpaduan teknologi informasi dengan asuhan keperawatan adalah penggunaan teknologi smartphone untuk memonitor pasien dengan penyakit parkinson. Diharapkan dengan adanya penggunaan teknologi ini, dapat meningkatkan pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dengan penyakit parkinson.
Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson merupakan kelainan fungsi pada otak (yang secara patologis ditandai oleh degenerasi ganglia basalis terutama substansi nigra pars compacta disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik yang disebut Lewy bodies) yang disebabkan oleh proses degeneratif progresif di sel-sel substansi nigra pars compacta, sehingga menyebabkan tremor pada waktu istirahat, kekakuan otot dan sendi (rigidity), kelambanan gerak dan bicara (brdikinesia), dan instabilitas posisi tegak (postural instability). Secara umum penyakit parkinson disebabkan oleh penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron di substansi nigra pars compacta yang disertai dengan inklusi sitoplasmik eosinofilik yang disebut (Lewy bodies) dengan penyebab multifaktor yang belum diketahui dengan pasti. Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada autopsi pasien penyakit parkinson yang sudah meninggal, penelitian epidemiologis, maupun penelitian yang dilakukan pada hewan primata yang dibuat menderita penyakit parkinson, menghasilkan beberapa dugaan etiologi dari penyakit parkinson antara lain: 1) Faktor geneetik ; 2) Faktor lingkungan (bahan-bahan beracun seperti carbon disulfida, manganese, dan pelarut hidrkarbon dapat menyebabkan penyakit parkinso) ; 3) Umur / Proses menua (tidak semua orang tua akan menderita penyakit parkinson, akan tetapi berdasarkan penelitian epidemiologi tentang kejadian penyakit parkinson (evidence based) ditemukan angka kejadian penyakit parkinson pada usia 50 tahun di Amerika 10-12 per 100.000 penduduk, meningkat menjadi 200-250 per 100.000 penduduk pada usia 80 tahun) ; 4) Ras (angka kejadian penyakit parkinson lebih tinggi pada orang kulit putih dibanding pada orang kulit berwarna) ; 5) Stress emosional (diduga merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit parkinson).
Smartphone
Menurut Brusco (2010), smartphone merupakan mobile phone yang memiliki fungsi seperti sistem komputerisasi, pengiriman pesan, akses internet dan memiliki berbagai aplikasi lainnya sebagai sarana pencarian informasi seperti kesehatan, olahraga, dan berbagai macam topik. Sedangkan menurut Brouillette, etc (2013) smartphone adalah ponsel khusus, yang memiliki kemampuan tambahan berupa komputerisasi sehingga dapat dikembangkan untuk kepentingan perawatan klinis maupun penelitian. Sehinggan dapat disimpulkan smartphone merupakan perpaduan antara teknologi mobil phone dengan Personal Digital Assistant (PDA) yang memiliki berbagai fungsi dan kemudahan dalam mengakses internet.
Smartphone telah menjadi teknologi revolusioner yang mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan oleh kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone. Beberapa kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone kepada penggunanya adalah bisa digunakan dimana saja, dibawa kemana saja, operation system yang tangguh, dapat menerima panggilan dan melakukan panggilan, kecepatan proses yang tinggi, perangkat multimedia yang mutakhir, koneksi internet terbaik dan layar sentuh.
Salah satu pemanfaatan smartphone dalam bidang kesehatan terutama keperawatan digunakan untuk membantu dalam pemberian asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan, asupan makanan, depresi, stroke, manajemen diabetes, rehabilitasi, dan layanan edukasi pasien. Selain itu, saat ini smartphone dapat digunakan untuk memonitoring pasien dengan penyakit parkinson (Mateeth, 2013).
Teknologi Smartphone Dalam Monitoring Penyakit Parkinson
Smarthphone telah menjadi sebuah perlengkapan komunikasi yang digunakan setiah hari untuk menunjang segala aktivitas. Salah satu penerapan teknologi smartphone dalam kesehatan adalah penggunaan untuk monitoring pada pasien dengan penyakit parkinson. Monitoring yang dilakukan adalah memonitoring dan menilai tremor pasien penyakit parkinson dalam jangka waktu selama 30 detik. Teknologi smartphone dalam melakukan monitoring pasien dengan penyakit parkinson terdapat tiga sistem yang saling bekerjasama satu sama lainnya. Berikut adalah ketiga sistem tersebut: 1) Sepatu yang telah di tanam sensor ; 2) Bluetoth Low Energy ; 3) Aplikasi smartphone.
Penggunaan sepatu yang telah ditanam sensor bertujuan untuk memudahkan monitoring dan nyaman bagi pasien dengan penyakit parkinson. Sensor yang digunakan adalah Force Sensing Resistors (FSR) yang ditanam di sepatu di tiga titik yang merupakan titik-titik tekanan terbesar berdasarkan penelitian sebelumnya. Ketiga titik itu berada di daerah tumit, daerah lateral, dan daerah medial.
Sistem Bluetoth Low Energy (BLE) merupakan sebuah teknologi baru yang dibuat untuk mentranmisikan paket data yang sangat kecil pada satu waktu. Dengan adanya BLE ini, akan memudahkan mentranfers data hasil dari sensor FSR terhadap tremor pasien dengan penyakit parkinson ke smartphone.
Perangkat lunak yang digunakan terdiri dari dua, yaitu aplikasi yang tertanam di sepatu dan aplikasi yang ada di smartphone. Aplikasi yang tertanam di sepatu bertujuan untuk membaca adanya getaran dan gerakan dari pasien dengan penyakit parkinson disease. Sedangkan aplikasi yang ada di smartphone terdiri dari aplikasi untuk penerima kiriman data dari bluetooth dan penggunaan smartphone oleh pengguna.
Mekanisme kerja dari teknologi ini yaitu ketika pengguna mengaktifkan sistem ini, maka sensor FSR yang telah tertanan di sepatu pasien dengan penyakit parkinson, akan memonitoring setiap adanya tremeor dari pasien dengan penyakit parkinson. Hasil dari monitoring ini akan dioalah dan langsung di transfer menggunakan BLE ke smartphone. Hasil data kiriman dari FSR melalui BLE yang ada di smartphone diobservasi dapat setiap 30 detik atau setiap menit (sesuai dengan kebutuhan) sehingga dapat diketahui berapa kuantitas (jumlah) dan kualitas tremor yang terjadi pada pasien dengan penyakit parkinson. Pada teknologi ini dapat diaktifkan sesuai dengan kebutuhan pengguna atau dapat diaktifkan sepanjang hari (24 jam). Hasil data yang ada di smartphone dapat langsung dikirim ke pusat data di rumah sakit walaupun pasien berada di luar rumah sakit (rumah, taman, dan sebagainya) sehingga memudahkan untuk melakukan dokumentasi kesehatan pada pasien dengan penyakit parkinson.
Implikasi Dalam Keperawatan
Keperawatan merupakan sebuah profesi di bidang kesehatan yang merupakan garda paling depan dalam memberikan pelayanan kesehatan, sehingga diharuskan untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan maksimal kepada pasien. Dengan adanya teknologi smartphone ini akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatannya kepada pasien dengan penyakit parkinson. Berikut ini adalah beberapa manfaat/ kelebihan penggunaan teknologi smartphone dalam memonitoring pasien dengan penyakit parkinson :
1. Perawat dapat mengetahui/ memonitor/ mengobservasi keadaan tremor pasien sebelum dan sesudah pasien meminum obat. Dengan mengetahui adanya perubahan tremor sebelum dan sesudah meminum obat, maka perawat dapat merencankan asuhan keperawatan selanjutnya yang akan diberikan kepada pasien.
2. Selama 24 jam, perawat dapat mengetahui/ memonitor/ mengobservasi kuantitas dari tremor, kualitas dari tremor, waktu terjadinya tremor pada pasien dengan penyakit parkinson, sehingga perawat dapat menentukan pemberian asuhan keperawatan berikutnya.
3. Dapat digunakan dimana saja dan kapan saja karena bentuk dari teknologi ini memudahkan pengguna untuk memakainya.
4. Hasil dari monitoring dapat langsung dikirim ke pusat data di rumah sakit walaupun pasien berada di luar rumah sakit sehingga memudahkan untuk melakukan dokumentasi keperawatan.
5. Adanya smartphone ini, pasien dan keluarga dapat secara aktif ikut berperan serta dalam perawatan dan pengobatan pasien.
6. Perawat dapat memanfaatkan teknologi ini untuk kepentingan riset keperawatan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan terutama kepada pasien dengan penyakit parkinson.
Penulis : Handono Fatkhur Rahman
Mahasiswa Magister Keperawatan Peminatan Keperawatan Medikal Bedah
Universitas Indonesia

Analisis:
Sudah lama teknologi di gunakan untuk kesehatan, dan akhirnya smarphone bisa juga di gunakan untuk bisa memantau keadaan pasien.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar